Senin, 10 Juni 2013

opini media massa



KORUPSI

Korupsi bukan hal baru lagi yang terdengan di telinga penduduk Indonesia. Setiap tahun selalu muncul kasus-kasus baru mengenai korupsi. Indonesia adalah negri yang kaya tetapi mayoritas penduduknya miskin !
Para koruptor adalah penghianat bangsa yang rela meraup keuntungan sebesar-besarnya untuk masuk ke kantong pribadinya. Salah satu kasus korupsi yang beberapa waktu lalu sedang booming mengenai PON yang di lakukan di Pekanbaru. Berapa banyak uang yang masuk ke dalam kantong pribadi pejabat-pejabar Negara ? Gubernur Riau (RZ) meminta dana tambahan senilai Rp. 460 miliar rupiah, yang kemudian hanya di sepakati Rp. 100 miliar. Padahal sebelumnya dalam kegiatan PON sudah menghabiskan dana sebesar dua koma dua trilliun rupiah yang bersumber pada APBD sejak tahun 2008. Ternyata nama Gubernur Riau ini acap kali di sebut terlibat dalam kasus dugaan tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau dan juga terlibat dalam dugaan korupsi kehutanan Pelalawan Riau. Surat dakwaan jaksa KPK menyebut beliau (RZ) adalah pihak yang diduga ikut menyuap anggota DPRD Riau terkait pembahasan revisi peraturan daerah.
Korupsi dan politisi adalah dua kata yang memiliki hubungan erat. Tidak hanya politisi sekuler, tetapi juga politisi islam. Tetapi tetap saja ada perbedaan yang signifikan antara koruptor yang dilakukan oleh politisi sekular dan politisi islam. Mengapa ??? sebelum menjawab pertanyaan ini akan saya paparkan kasus korupsi yang dilakukan oleh politisi Islam dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera Usep Ukaryana yang menjadi tersangka korupsi Program Agrobisnis Pertanian tahun 2011 sebesar Rp. 7,3 milliar dan saat ini dinyatakan buron oleh Kejaksaan Negeri Subang. PKS adalah salah satu partai politik yang berbasiskan Islam. Dan tentu saja yang ada di dalam benak kita ketika mendengarkan nama partai ini di sebut adalah sekumpulan orang yang “memiliki pengetahuan dan kesadaran” akan Islam. Tapi apa nyatanya ? Tidak sesuai dengan slogan partai yang menegakkan “Keadilan”.
Lalu, dimakah perbedaan signifikan antara pelaku korupsi dari politisi sekular dan politisi Islam ? perbedaanya adalah dalam partai Islam berlaku teori peran harapan dimana partai Islam harus menjadi lebih baik karena partai ini berbasiskan Islam yang merujuk pada Al-Quran dan Hadis. Tapi, apa yang telah dilakukan oleh politisi ini menyimpang dari aturan hukum.
Korupsi adalah perilaku pejabat publik yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang di percayakan kepada mereka. Perilaku korupsi tidak bisa di ukur melalui rajin tidaknya ibadah seseorang atau pun pengetahuan yang dalam mengenai agama.