NECROPHILIA
PSIKOLOGI ABNORMAL DAN PSIKOPATOLOGI LINTAS BUDAYA
Necrophilia adalah suatu
kelainan seks dimana seseorang lebih memilih mayat sebagai partner seksnya.
Kadang kita berpikiran bahwa penyakit ini hanya terjadi pada pria saja.
Tidak sepenuhnya salah sebab selama ini berita tentang oknum yang menyetubuhi
mayat memang selalu didominasi oleh pria. Padahal sebenarnya wanita juga bisa
mengidap penyakit ini. Hanya saja 90% kasus necrophilia memang diidap oleh
pria.
Penyebabnya adalah :
- 68 persen itu didorong oleh keinginan untuk tidak ditolak dalam berhubungan;
- 21 persen oleh sebuah keinginan untuk reuni dengan mitra yang hilang;
- 15 persen oleh ketertarikan seksual dengan orang mati;
- 15 persen oleh keinginan untuk kenyamanan atau untuk mengatasi perasaan isolasi dan
- 11 persen oleh keinginan untuk memperbaiki harga diri yang rendah dengan mengekspresikan kekuasaan atas mayat.
Dari semua penyebab ini,
ketidakpercayaan diri terhadap partner sangat mendominasi. 68% dari kasus
Necrophilia ialah karena si pasangan tidak merasa cukup percaya diri untuk
berhubungan secara normal. Hingga ia memilih mayat untuk partner sex nya.
Banyaknya pria yang mengalami
ejakulasi dini, paras yang tidak menarik serta ukuran alat kelamin yang mini
membuat mereka tidak percaya diri. Hingga mayat adalah sasaran terakhir, dimana
mayat tidak akan protes dengan segala keadaan.
Necrophilia terbagi dalam 3
macam, yakni :
1. Necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu
untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
2. Regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan
mayat yang sudah mati untuk memperoleh kepuasan seksual.
3. Necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan
mayat, tetapi tidak melakukannya.
Penyakit ini juga bisa disembuhkan dengan perawatan piskopatologi dan
terapi kognitif.
Di sisi lain, besarnya
persentase pria minder dalam berhubungan seksual dengan manusia normal adalah
salah satu akar permasalahannya. Sehingga sangat tidak dianjurkan bagi partner
sex, istri atau pacar untuk meledek pasangannya bila terjadi kelemahan atau
kekurangan dari partner. Hal ini dapat berakibat traumatik pada pasangan yang
berujung ke necrophilia ini.
Berdasarkan riset terhadap 122
kasus yang terjadi, sebagian besar penderitanya masuk dalam golongan kedua.
Separuh dari mereka bekerja di kamar mayat atau perusahaan pemakaman. Seorang
penggali kubur di Italia mengaku bergairah dan melakukan masturbasi setelah
menguburkan mayat gadis muda yang cantik. Agar mencapai klimaks ia harus
menyentuh mayat si gadis. Kegiatan seksual tak lazim itu dilakukan setelah sepi
dan tak ada orang di sekitar kuburan. Dalam pengakuannya, ia mengatakan sudah
bercumbu dengan ratusan mayat yang dikuburkannya. Dalam seminggu, ia melakukan
aktivitas seks dengan mayat antara 4-5 kali. Ia bahkan pernah mengisap darah
dan urin dari mayat anak perempuan yang masih remaja.
Sejarah mencatat hal serupa terjadi di Mesir ribuan tahun lalu. Para suami yang takut mayat istrinya diperlakukan tak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat istrinya di rumah sampai benar-benar membusuk. Salah satu yang menjadi legenda hingga kini adalah Raja Herod yang membunuh istrinya, kemudian berhubungan seks dengan mayatnya selama lebih dari 7 tahun.
Sejarah mencatat hal serupa terjadi di Mesir ribuan tahun lalu. Para suami yang takut mayat istrinya diperlakukan tak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat istrinya di rumah sampai benar-benar membusuk. Salah satu yang menjadi legenda hingga kini adalah Raja Herod yang membunuh istrinya, kemudian berhubungan seks dengan mayatnya selama lebih dari 7 tahun.
Kasus lainnya adalah kisah
seorang wanita yang bertugas membalsem mayat di sebuah perusahaan pemakaman.
Selama 4 bulan masa kerjanya ia sudah berhubungan seks dengan banyak mayat
lelaki. Dalam pengakuannya ia mengatakan tak pernah mampu mendapatkan kepuasan
seks dari laki-laki yang masih hidup. Penyebabnya, ia pernah mengalami kejadian
mengerikan, dianiaya kemudian diperkosa seorang laki-laki. Ketika berhubungan
seks dengan mayat, ia bisa melakukannya tanpa perlu merasa ketakutan. Ia merasa
lebih aman, dan tidak merasa terancam. Agar penis si mayat bisa melakukan
penetrasi, ia memasang pompa di bawah kulit penis korbannya.
Sekitar 60 persen penderita
necrophilia menderita gangguan kejiwaan, bahkan 10 persen diantaranya
dikategorikan sebagai "orang gila". Pekerjaan mereka memang tak
jauh-jauh dari urusan mayat. Ada perawat rumah sakit, pegawai perusahaan
pemakaman, petugas kamar mayat, pendeta, penggali kubur dan sebagian kecil
diantaranya tentara.
Penelitian kecil modern yang
dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa beberapa pelaku necrophil cenderung
memilih pasangan yang sudah mati setelah gagal membuat lampiran romantis dengan
yang masih hidup.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar