BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
Pertumbuhkembangan
IPTEK , sosial, ekonomi, dan lingkungan menimbulkan permasalan yang harus
dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Permasalahan tersebut terus
berkembang sesuai percepatan perubahan yang terjadi. Situasi yang terjadi
menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linier, dimana
banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian
organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi
dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai
organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara
konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat
bertahan.
Dalam
kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami
pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan,
dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya
keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu
dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi,
kaderisasi dan inovasi.
Pengembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi
dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat
mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini,
penemuan dan kemajuan teknologi informasi berkembang sedemikian dramatis,
sehingga kebutuhan organisasi untuk memiliki manajer yang menguasai teknologi
ini menjadi semakin penting. Hal ini menjadi tuntutan mutlak bagi para manajer,
kalangan profesional dan para pegawai tata usaha, untuk memungkinkan mereka
melaksanakan tugas-tugas yang berbasis informasi secara lebih produktif serta
dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi organisasi dengan cara-cara baru.
Disamping itu, aplikasi teknologi informasi yang canggih bagi suatu organisasi
juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lingkungan organisasi yang berubah cepat
dan meningkatkan kemampuan kompetitif organisasi tersebut. Untuk kepentingan
ini, maka suatu investasi untuk membangun sistem informasi yang canggih
merupakan salah satu strategi organisasi yang sangat tepat.
Setiap organisasi apapun bentuknya
senantiasa berupaya dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan
efektif dan efesien. Efektivitas dan efesien perusahaan sangat tergantung pada
baik buruknya pengembangan organisasi itu sendiri. Didalam sebuah organisasi
tidak mungkin ada orang yang sanggup membangun sistem sendirian, pasti
membutuhkan orang lain.
Prinsip
dalam mengembangkan sebuah organisasi adalah kecerdasan. Mennurut Howard
Gardener dalam “Multiple Intelegensi”
bahwa kecerdasan adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan
cara-cara, teknik-tekhnik atau strategi
yang lebih baik. Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok
bahasan yang penting dalam perbincangan organisasi. Hal ini dapat dimaklumi
karena manusia, pekerjaan dan lingkungan kerja, atau organisasi saling
berkaitan secara erat, dan pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk
meningkatkan efetivitas organisasi yang berkualitas.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1 sejarah pengembangan organisasi
Sejarah Pengembangan Organisasi
sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi
teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi
modern.
1.
Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut
juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun
1800( abad 18). Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para
teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini
organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor
lain bila orang-orang bekerja sama.
2.
Teori Organisasi Neoklasik
Teori
Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The Human
Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar
teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik
dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan
dari tulisan Huga Munsterberg. Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun
1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi
dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne
menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat
berpengaruh pada operasi organisasi.
3.
Teori Organisasi Modern
Teori
modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka. Teori modern dikembangkan tahun 1950,
dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan
tersebut diantaranya: Teori Klasik
memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan
konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori Modern menekankan pada perpaduan
dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih
dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori Modern
menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada
sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
·
Komunikasi
·
Konsep keseimbangan dan
·
Proses pengambilan
keputusan.
Adapun
tujuan Perkembangan Organisasi sebagai berikut:
1.
Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3.
Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4.
Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan
diri.
1.2 Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Perkembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi
dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat
mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Perubahan mempunyai manfaat bagi
kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan
agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi
perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari
terjadinya perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap
dan semua orang di dalam organisasi yang pada gilirannya memang biasanya
tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
§
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung
akibat daripada perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan
terjadi di luar organisasi.
§
Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan
arah perubahan yang mungkin terjadi
§
Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi
peningkatan kemampuan.
§
Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu
tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan
di dalam dan di luar organisasi.
2
Faktor Perubahan Organisasi
:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam
organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi serta penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan,
yang dapat berasal dari berbagai sumber. Masalah yang sering timbul berkaitan
dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah
komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota. Proses kerjasama yang
berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Masalah yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan.
Contoh perubahan faktor internal :
a. perubahan kebijakan lingkungan.
b.
Perubahan
tujuan.
c.
Perluasan
wilayah operasi tujuan.
d.
Volume
kegiatan bertambah banyak.
e.
Sikap dan
perilaku para anggota organisasi.
2.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal adalah keseluruhan factor yang
ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi. Factor tersebut antara lain : politik, hokum, kebudayaan,
teknologi, sumber daya, demografi dan sebagainya. Disebut juga sebagai penyebab
perubahan yang berasal dari luar atau lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, sehingga jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Perubahan yang besar terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor
eksternal adalah perkembangan teknologi, factor ekonomi dan peraturan
pemerintah.
2.
Faktor
Pengembangan Organisasi
1. Faktor eksternal, meliputi :
a. Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi
b. Perkembangan IPTEK
c. Perubahan lingkungan baik fisik maupun sosial
yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa depan organisasi.
2. Faktor internal, meliputi :
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur.
c. Perlengkapan dan fasilitas.
d. Proses dan saran apabila titik cocok akan
membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi dilakukan untuk
mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
1.3 Sifat-sifat dasar Pengembangan Organisasi
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi
adalah Sebagai Berikut :
1. Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
1. Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
3. Program Pengembangan organisasi menekankan
cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota
organisasi
4. Pengembangan organisasi mengandung nilai-nilai
humanistik dalam arti bahwa dalam meningkatkan
efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting
5. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan
kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi,
interaksi dan inter dependensi
6. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai
efektivitas organisasi
1.4 Nilai-nilai
dalam Pengembangan Organisasi
Nilai-nilai yang terkandung dari Perkembangan
Organisasi Ini adalah :
1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan
individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab.
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada
wewenang).
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan).
5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai
potensi dalam proses pengembangan organisasi).
1.5 Akibat Serta Pengaruh Perkembangan Organisasi
1.5 Akibat Serta Pengaruh Perkembangan Organisasi
Akibat serta Pengaruh didalam engembangan organisasi terjadi pada nilai, proses dan teknologi. perubahan
nilai yang dibawa Pengembangan organisasi diantaranya adalah:
- Penggunaan seluruh sumber-sumber yang tersedia.
- Pengembangan potensi manusia.
- Efektivitas dan kesehatan organisasi.
- Pekerjaan yang menarik dan menantang.
- Kesempatan untuk mempengaruhi lingkungan kerja.
1.6 Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan
organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia: spesialisasi individu di
dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang terkait yang telah
mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer yang memiliki
keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau
departemen mereka. Peranan profesional PO pun dapat diterapkan terhadap
konsultan internal, yang memiliki organisasi yang sedang mengalami perubahan,
dan terhadap konsultan eksternal yang menjadi anggota universitas dan
perusahaan konsultan atau bekerja sendiri, serta terhadap anggota tim konsultan
internal-eksternal. Peranan PO akan dideskripsikan secara tepat.
Orang-orang
yang berorientasi nampak khususnya beradaptasi untuk peran PO, karena mereka
dapat menjaga kenetralan dan objektivitas serta mengembangkan solusi yang
integratif yang mengakurkan titik pandang antara departemen-departemen oposisi.
Mereka
juga akan menjumpai konflik nilai ketika berhadapan dengan pemangku Kepentingan
eksternal yang penuh kekuatan, seperti pemerintah, pemegang saham, dan
pelanggan. Berhadapan dengan kelompok dari luar tersebut akan memerlukan
keahlian politik, begitu juga keahlian sosial tradisional yang lebih baik.
Isue-isue yang berkaitan dengan etika di dalam PO melibatkan bagaimana para
praktisi melaksanakan peran bantuan mereka dengan klien. PO senantiasa
menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan etika para
praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah kode yang berkaitan dengan etika
untuk praktek PO telah dikembangkan oleh berbagai macam asosiasi profesional di
dalam PO. Issu-issu yang berkaitan dengan etika di dalam PO cenderung untuk
muncul di sekitar issue-issue berikut ini: pemilihan intervensi, menggunakan
informasi, menahan servis, ketergantungan klien, pemilihan partisipasi, dan
memanipulasi klien.
1.7
Karakteristik Pengembangan Organisasi
Karakteristik
organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri,
artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya
dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang
merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi
itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang
mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu
yg ditentukan.
Kerakteristik
Organisasi yang efektif adalah :
·
Program Training dan Pengambangan
terbuka seluas-luasnya
·
Program kompensasi terlaksana dengan
baik
·
Tingkat perputaran SDM rendah
·
Top manajemen mempunyai komitmen dan
mendukung terhadap perkembangan SDM
·
Semua Team turut berpartisipasi
dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum
karakteristik pengembangan organisasi :
- Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
- Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
- Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
- Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
- Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
- Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
- Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
- Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Di era globalisasi saat ini
organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi
dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai
organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara
konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat
bertahan. Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk
mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan
organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi
persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi
sebuah organisasi.
Saran
Dengan
makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting
perkembangan organisasi serta manfaat perkembangan organisasi di dalam
kehidupan berorganisasi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Van
De Ven, Andrew H. Poole, Marshakk Scott.1995.Explaining Development And Change In Organizations.Academy Of
Management Review. 1-45
Nurhaeni,
Siti. 2009. Strategi Pengembangan Organisasi Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Bina
Ihsanul Fikri Yogyakarta. Fakultas Dakwah. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta.
Syafitri,
Nur Aprilia. 2009. Makalah Perkembangan Baru Tentang Organisasi. http://aprilia180490.wordpress.com/2009/12/01/makalah-perkembangan-baru-tentang-organisasi/. Diakses pada Senin, 25 Maret 2013 jam 21.14
Setiawan,
Darma. 2010. Perkembangan Teori Organisasi. http://daztone.wordpress.com/2010/12/20/perkembangan-teori-organisasi/. Diakses pada Senin, 25 Maret 2013 jam 21.35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar